Senin, 29 November 2010

Zona Komet Alien di Tata Surya

Zona Komet Alien di Tata Surya 6 triliun mil dari matahari. Zona Awan Oort terdiri dari miliaran komet dari bintang lain.


Di pinggiran terjauh dari sistem tata surya kita diperkirakan terdapat sebuah perisai raksasa yang memerangkap miliaran komet beku. 
Seperti dikutip dari Discovery News, perisai yang dinamakan sebagai Awan Oort (dinamai sesuai nama astronomer Belanda Jan Oort), diperkirakan terbentuk sejak 4,5 miliar tahun lalu. 
Awan Oort letaknya sekitar 6 triliun mil dari matahari. Keberadaan komet-komet itu diperkirakan karena mereka tercerabut dari sistem bintang lain di luar tata surya kita.
Tapi kemudian, komet-komet tadi tertolak oleh gravitasi matahari sehingga terlempar sampai titik terjauh dari jangkauan pengaruh matahari, yakni di pinggiran medium antar bintang. 
Memang tidak ada bukti langsung bahwa awan ini eksis, namun keberadaannya didasarkan frekuensi komet-komet yang telah memasuki sistem tata surya kita sejak sekitar 4,5 miliar tahun lalu. 
Astronomer terkenal dari Southwest Research Institute (SWRI) di Boulder, Colorado AS, Hal Levinson, membuat sebuah model matematis untuk teori ini.
Berdasarkan pada seringnya komet-komet masuk ke dalam sistem tata surya kita, Levinson memperkirakan ada sekitar 400 miliar komet yang terperangkap di perisai awan Oort.
Tapi bila hanya memperkirakan dari material yang berasal selama masa pembentukan matahari, diperkirakan hanya ada sekitar 6 miliar komet di zona tersebut. 

Menurut Levinson, komet- komet yang berasal dari luar sistem tata surya kita sudah kemungkinan sudah pernah nampak batang hidungnya. Misalnya saja komet yang memiliki periode orbit yang begitu panjang, seperti komet Hale-Bopp yang melewati bumi pada 1997. 
Komet ini merupakan salah satu komet yang paling banyak diobservasi orang, di abad ini. Diperkirakan komet tersebut baru akan terlihat lagi pada tahun 6200.
Bila teori perisai komet Oort benar, komet-komet yang lalu lalang di dekat tata surya kita tak hanya akan menunjukkan kepada kita unsur-unsur kimia dari sistem tata surya lokal semata, melainkan juga unsur-unsur kimia dari komet yang berasal dari bintang lain.
Tak perlu lagi upaya untuk mengambil sampel-sampel tersebut dari tempat yang jauh, kita cuma perlu menunggu sampel tersebut jatuh ke bumi. 

Sumber :vivanews

Minggu, 28 November 2010

SMK Bisa ! BSN Yes

20/08/2009
SMK Bisa! BSN Yes!

Itulah yel sederhana namun luar biasa memberi semangat bagi peserta sarasehan guru SMK. Sebagaimana program yang sedang digalakkan oleh pemerintah bahwa SMK Bisa! Siap kerja, Cerdas, dan kompetitif. Sarasehan yang diselenggarakan pada Rabu, 19 Agustus 2009 di Menara Peninsula merupakan kerjasama BSN dengan Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta. Sarasehan diikuti lebih dari 50 guru Sekolah Menengah Kejuruang se-Jabodetabek dengan berbagai program keahlian (kelistrikan, bisnis dan manajemem, tata boga, hotel dan pariwisata, dsb).

Sarasehan yang bertema ”Peran Standar di Lingkungan Sekolah Kejuruan” ini dibuka oleh Dewi Odjar, Deputi bidang Informasi dan Pemasyarakatan Standardisasi BSN. Dalam pemaparan sambutan, Peran Standar di Era Perdagangan Global, dewi odjar menyampaikan posisi peran BSN dengan BSNP (Badan Standar Nasional pendidikan) dan BNSP (Badan Nasional Sertifikasi Profesi). Selain itu juga disampaikan mengenai perkembangan dunia saat ini (globalisasi) yang tidak mengenal lagi batas-batas negara (borderless) menuntut kualitas sumber daya manusia yang mampu berkompetisi, baik secara lokal maupun global. Selain itu, satu hal yang penting adalah standar menjadi bahasa kedua setelah uang dan menjadi ”alat perang” dalam pasar global. Untuk itu, lulusan SMK yang diharapkan menjadi tenaga kerja siap pakai atau menjadi wirausaha minimal tahu akan arti pentingnya dan peranan standar, walaupun sebenarnya lebih dari itu, standar juga merupakan bagian dari keahlian yang harus dikuasai, misal SNI 04-0225-2000 tentang Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2000 (PUIL 2000) bagi SMK Program keahlian Kelistrikan.

Sarasehan juga diisi oleh 3 pembicara yaitu oleh Tisyo Haryono (Kepala Pusdikmas Standardisasi), Slamet Widodo (mewakili Kepala Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta), Prof. Syamsir Abduh (Praktisi pendidikan – Usakti). Tisyo Haryono dalam pemaparannya, Standardisasi Nasional, menyampaikan mengenai perkembangan Standar Nasional Indonesia, manfaat penerapannya, dan kasus-kasus terkini tentang SNI (Tabung Gas, Helm, Ban Kendaraan Bermotor). Slamet Widodo melalui pemaparannya, Potret SMK,menyampaikan mengenai perkembangan SMK di Lingkungan Provinsi DKI Jakarta yang jumlah sudah mencapai 582 SMK, dengan komposisi 62 SMK Negeri, 520 SM Swasta. Selain itu, disampaikan juga mengenai hasil penelitian para ahli bahwa ternyata Natural Resources (Sumber Daya Alam) hanya 10% pengaruhnya terhadap keunggulan suatu negara. Justru faktor pengaruh dominannya adalah Inovasi (45%), Networking(25%), dan Teknologi (20%). Pembicara terakhir, Prof. Syamsir Abduh, dalam pemaparannya, Penerapan Standar pada Sekolah Kejuruan, menyampaikan bahwa benar standar begitu penting bagi kehidupan kita, tanpa kita sadari bahwa standar merupakan bagian hidup kita, dari bangun tidur sampai tidur lagi, sejak dilahirkan sampai meninggal, masuk liang lahat yang ukurannya standar 2 x 1 m. Disampaikan juga bahwa penguasaan standar oleh lulusan SMK akan menjadi value atau nilai tambah sehingga seharusnya standar seharusnya sudah menjadi kebutuhan untuk diajarkan di SMK. 

Pada sesi akhir, sarasehan diwarnai dengan diskusi hangat, diantaranya mengenai fakta penerapan SNI yang masih rendah (bahkan untuk SNI wajib sekalipun) ditambah dengan ”kenakalan” produsen yang banyak merugikan konsumen yang masih lemah posisinya, keadaan tersebut diperparah dengan law enforcement(penegakan hukum) yang masih rendah. Menjawab hal tersebut, Prof. Syamsir Abduh menyampaikan bahwa penerapan standar pada dasarnya voluntary karena standar adalah kebutuhan, konsumen yang seharusnya cerdas dan aware akan standar dengan mengkonsumsi produk yang sesuai SNI, gaya hidup ini pada akhirnya akan menjadi seleksi pasar sehingga produk yang tidak sesuai standar (yang merugikan konsumen) dengan sendirinya akan kalah bersaing. Tisyo Haryono menambahkan bahwa kewajiban pemerintah untuk melindungi konsumen dari produk yang tidak sesuai standar (merugikan konsumen) dilakukan oleh BPOM dan Badan Pengawasan Barang Beredar Depdag RI. Diskusi lainnya adalah mengenai sertifikasi ISO 9001 yang mahal, seperti diketahui sertifikasi ISO 9001 sedang marak di lingkungan pendidikan. Menjawab hal ini, Prof. Syamsir Abduh menyampaikan bahwa hal tersebut terjadi karena sertifikasi dilatarbelakangi dengan ”paksaan”setidaknya hal ini dapat dilihat dari kecenderungan bahwa yang dicari adalah sertifikatnya bukan penerapan sistemnya. Sertifikasi ISO 9001 akan mudah bahkan datang dengan sendirinya jika penerapannya didasarkan pada 2 aspek, yaitu quality culture (direalisasikan dalam quality planning, quality control, dan quality assurance) dan Komitmen manajemen puncak. Lebih dari itu penerapannya akan memberikan dampak (valuedan manfaat) lebih jika dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan untuk sertifikasi.

Melalui sarasehan ini, selain meningkatkan awareness guru SMK tentang standar dan ikut ”menularkannya” dengan mengajarkan standar bagi peserta didik, juga diharapkan ikut mewarnai pengembangan SNI sehingga selain lulusan SMK mendapat valuekarena ”melek” standar, juga SNI menjadi semakin berkualitas (menjawab kebutuhan). SMK Bisa! BSN Yes!

Senin, 22 November 2010

LOMPAT KODOK DENGAN SOFTWARE MDMA

Lompat kodok adalah tips untuk mempercepat koneksi internet broadband. Bagimana carannya lompat kodok ini dapat digunakan untuk mempercepat koneksi internet anda. Tips Lompa kodok ini menggunakan sebuah software .(EDITED)..
..maaf atas berbagai masukan maka ,tips ini saya hilangkan dari peredaran...
Bagi sodara-sodara yang merasa di rugikan dan tersinggung, saya minta maaf sebesar-besarnya...

Update :
Ada trik baru ..buat nembus limit dari telkomsel...
bagi yang merasa susah karena udah ketangkep densus.
klo ada yg minat lewat email saja...thx

update 2014..bhahahahajur....

Minggu, 14 November 2010

Cara setting push email dengan account Gmail di Sony Ericsson

Aku ambil kasus my lovely SE K660i. Awalnya gemes melihat ada fasilitas push email, tapi di lock oleh ponsel itu dengan alasan server not supported. Baiklah, kemudian aku coba browsing sana sini, ketemu cara mudah untuk menggunakan fasilitas push yang diberikan oleh gmail. Ok, follow me :
Pertama kali yang harus dilakukan adalah membuat IMAP setting di gmail kita enable. Caranya adalah cukup dengan : login ke gmail > settings > Forwarding and POP / IMAP. Lalu pilih Enable IMAP.
Kemudian pada ponsel kita :
Email address        : masukkan email addres disertai @gmail.com
Connection Type   : IMAP4
Incoming server : imap.gmail.com
User name            : masukkan email addres disertai @gmail.com
Password             : masukkan password account gmail
Outgoing server     : smtp.gmail.com
Check interval       : Off
Push email            : awalnya ini masih di lock oleh ponselnya
Encryption incoming server : SSL
Encryption outgoing server  : SSL
Outgoing username            : masukkan email addres disertai @gmail.com
Outgoing password            : masukkan password account gmail
Incoming port                   : 993
Hmm… karena push emailnya masih di lock (belum bisa memilih on / off ) lalu aku coba stimulus dulu dengan menarik email (pull), lalu ternyata : simsalabim, setelah menarik email tersebut lalu muncul pesan bahwa fasilitas push email terdeteksi oleh ponsel ku dan dikasih pilihan apakah akan di hidupkan fasilitas ini. Yes. Ternyata push email di K660i memang bisa digunakan !

Jumat, 05 November 2010

Mitos Merapi, Kejawen Merapi

Untuk memahami mitologi Gunung Merapi tidak bisa terlepas dari filosofi Kota Yogyakarta dengan karaton sebagai pancernya. Kota ini terbelah oleh sumbu imajiner yang menghubungkan Laut Kidul, Parangkusumo - Panggung Krapyak - Karaton - Tugu Pal Putih dan Gunung Merapi. Secara filosofis hal ini dibagi menjadi dua aspek, yaitu Jagat Alit dan Jagat Ageng.
Jagat alit, yang mengurai proses awal-akhir hidup dan kehidupan manusia dengan segala perilaku yang lurus sehingga terpahaminya hakekat hidup dan kehidupan manusia, digambarkan dengan planologi Kota Yogyakarta sebagai Kota Raja pada waktu itu. Planologi kota ini membujur dari selatan ke utara berawal dari Panggung Krapyak, berakhir di Tugu Pal Putih. Hal ini menekankan hubungan timbal balik antara Sang Pencipta dan manusia sebagai ciptaannnya (Sangkan Paraning dumadi).
Dalam perjalanan hidupnya manusia tergoda oleh berbagai macam kenikmatan duniawi. Godaan tersebut dapat berupa wanita dan harta yang digambarkan dalam bentuk pasar Beringharjo. Adapun godaan akan kekuasaan digambarkan oleh komplek Kepatihan yang kesemuanya berada pada sisi kanan pada jalan lurus antara kraton dan Tugu Pal Putih, sebagai lambang manusia yang dekat dengan pencipta-Nya (Manunggalaing Kawula Gusti).
Jagat Ageng, yang mengurai tentang hidup dan kehidupan masyarakat, di mana sang pemimpin masyarakat siapapaun dia senantiasa harus menjadikan hati nurani rakyat sebagai isteri pertama dan utamanya guna mewujudkan kesejahteraan lahir bathin bagi masyarakat dilandasi dengan keteguhan dan kepercayaan bahwa hanya satu pencipta yang Maha Besar. Jagat Ageng ini digambarkan dengan garis imajiner dari Parangkusuma di Laut selatan - Karaton Yogyakarta - Gunung Merapi. Hal ini lebih menekankan hubungan antara manusia yang hidup di dunia dimana seorang manusia harus memahami terlebih dahulu hakekat hidup dan kehidupannya sehingga mampu mencapai kesempurnaan hidup (Manungggaling Kawula Gusti).
Gunung Merapi menduduki posisi penting dalam mitologi Jawa, diyakini sebagai pusat kerajaan mahluk halus, sebagai "swarga pangrantunan", dalam alur perjalanan hidup yang digambarkan dengan sumbu imajiner dan garis spiritual kelanggengan yang menghubungkan Laut Kidul - Panggung krapyak - Karaton Yogyakarta - Tugu Pal Putih - Gunung Merapi. Simbol ini mempunyai makna tentang proses kehidupan manusia mulai dari lahir sampai menghadap kepada sang Maha Pencipta.
Menurut foklor yang diceritakan oleh Juru Kunci Merapi yang bernama R. Ng. Surakso Hargo atau sering disebut mbah Marijan disebutkan bahwa konon Karaton Merapi ini dikuasai oleh Empu Rama dan Empu Permadi. Dahulu sebelum kehidupan manusia, keadaan dunia miring tidak stabil. Batara Guru memerintahkan kepada kedua Empu untuk membuat keris, sebagai pusaka tanah Jawa agar dunia stabil. Namun belum selesai keburu mengutus para Dewa untuk memindahkan G. Jamurdipa yang semula berada di Laut Selatan ke Pulau Jawa bagian tengah, utara Kota Yogyakarta (sekarang) dimana kedua Empu tersebut sedang mengerjakan tugasnya. Karena bersikeras berpegang pada "Sabda Pendhita Ratu" (satunya kata dan perbuatan) serta tidak mau memindahkan kegiatannya, maka terjadilah perang antara para Dewa dengan kedua Empu tadi yang akhirnya dimenangkan oleh kedua Empu tersebut.
Mendengar kekalahan para Dewa, Batara Guru memerintahkan Batara Bayu untuk menghukum keduanya dengan meniup G. Jamurdipa sehingga terbang diterpa angin besar ke arah utara dan jatuh tepat diatas perapian dan mengubur mati Empu Rama dan Permadi. Namun sebenarnya dia tidak mati hanya berubah menjadi ujud yang lain dan akhirnya menguasai Kraton makhluk halus di tempat itu. Sejak itu arwahnya dipercaya untuk memimpin kerajaan di Gunung Merapi tersebut. Masyarakat Karaton Merapi adalah komunitas arwah mereka yang tatkala hidup didunia melakukan amal yang baik. Bagi mereka yang selalu melakukan amalan yang jelek arwahnya tidak bisa diterima dalam komunitas mahluk halus Karaton Merapi, biasanya terus nglambrang kemana-mana lalu hinggap di batu besar, jembatan, jurang dsb menjadi penunggu tempat tersebut.
Menurut cerita rakyat yang lain, konon pada masa kerajaan Mataram tepatnya pada pemerintahan Panembahan Senopati Pendiri Dinasti Mataram (1575-1601). Panembahan Senopati mempunyai kekasih yang bernama Kanjeng Ratu Kidul, Penguasa Laut Selatan. Ketika keduanya sedang memadu kasih dia diberi sebutir "endhog jagad" (telur dunia) untuk dimakan. Namun dinasehati oleh Ki Juru Mertani agar endog jagad tersebut jangan dimakan tapi diberikan saja kepada Ki Juru Taman. Setelah memakannya ternyata Juru Taman berubah menjadi raksasa, dengan wajah yang mengerikan. Kemudian Panembahan Senopati memerintahkan kepada si raksasa agar pergi ke G. Merapi dan diangkat menjadi Patih Karaton Merapi, dengan sebutan Kyai Sapujagad. Sebagai perwujudan kepercayaan Karaton Mataram terhadap keberadaan sekutu mistisnya yaitu Karaton Kidul (di Samodera Indonesia) dan Karaton Merapi ini, maka diselenggarakan prosesi Labuhan.
Labuhan berasal dari kata labuh yang artinya persembahan. Upacara adat karaton Mataram (Yogyakarta dan Surakarta) ini sebagai perwujudan doa persembahan kepada Tuhan YME agar karaton dan rakyatnya selalu diberi keselamatan dan kemakmuran. Labuhan biasanya diselenggarakan di beberapa tempat antara lain di : G. Merapi, Pantai Parangkusumo, G. Lawu dan Kahyangan Dlepih. Biasanya dilaksanakan untuk memulai suatu upacara besar tertentu seperti Tingalan Jumenengan. Barang-barang milik raja yang dilabuh antara lain : Semekan solok, semekan, kain cinde, lorodan layon sekar, guntingan rikmo, dan kenoko selama setahun, seperangkat busana sultan dan kuluk kanigoro.
Disamping labuhan ada beberapa upacara selamatan yang lain yang dilakukan oleh masyarakat setempat, seperti : Sedekah Gunung, Selamatan Ternak, Selamatan Selasa Kliwon dan Jumat Kliwon, Selamatan Mencari Orang Hilang, Selamatan Orang Kesurupan, Selamatan Sekul Bali, Selamatan Mengambil Jenazah, Selamatan Menghadapi Bahaya Merapi, dll. Dua diantaranya ditunjukkan oleh Upacara Becekan dan Upacara Banjir Lahar berikut ini.
Upacara Becekan, disebut juga Dandan Kali atau Memetri Kali yang berarti memelihara atau memperbaiki lingkungan sungai, berupa upacara meminta hujan pada musim kemarau yang berlangsung di Kalurahan Kepuharjo, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman. Air sungai sangat penting bagi penduduk setempat untuk keperluan pertanian. Konon sesudah diadakan upacara biasanya segera turun hujan sehingga tanah menjadi becek maka lalu disebut becekan. Becek diartikan juga sebagai sesaji berujud daging kambing yang dimasak gulai. Dusun yang melaksanakan upacara ini antara lain : Dusun Pagerjurang, Dusun Kepuh dan Dusun Manggong.
Penyelenggaraannya dibagi menjadi beberapa tahap: Pertama, memetri sumur di Dusun Kepuh (di kawasan itu hanya dusun ini yang memiliki sumur); Kedua, Upacara Becekan dilakukan di tengah-tengah Sungai Gendol; Ketiga upacara khusus di masing-masing dusun. Upacara ini dimaksudkan untuk berdoa memohon hujan kepada Tuhan YME agar tanah menjadi subur, sehingga warga menjadi sehat, aman, selamat dan sejahtera. Waktu penyelenggaraan, menggunakan pranotomongso yaitu pada mongso kapat dan harinya Jumat Kliwon, jika pada mongso kapat tidak terdapat Jumat Kliwon diundur pada mongso kalimo, sebab hari itu dianggap keramat. Upacara ini dipimpin oleh seorang modin dan diikuti oleh warga ketiga dusun. Perlu diketahui bahwa seluruh rangkaian acara ini harus dilakukan/diikuti oleh kaum laki-laki dan sesaji, sama sekali tidak boleh disentuh oleh wanita serta kambing jantan untuk sesaji .
Upacara Banjir Lahar, tradisi penduduk sekitar gunung berapi, khususnya dalam menanggapi bencana lahar. Salah satunya bisa disaksikan di Dusun Tambakan, Desa Sindumartani, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, sebagai salah satu desa yang sering dilewati bencana lahar (dingin atau panas) dari Gunung Merapi.
Upacara ini berupa doa mohon keselamatan dan perlindungan kepada Tuhan YME bagi segenap penduduk agar terhindar dari marabahaya, disertai dengan peletakan sesaji berupa kelapa muda di sungai yang diperkirakan akan dilewati lahar. Hal ini dilakukan bila telah melihat tanda-tanda alam akan datangnya bencana lahar yang telah mereka kenal secara turun temurun.
Penduduk yang bermukim di tepi sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi kadang mendengar suara-suara aneh di malam hari, misalnya gemerincing suara kereta kencana yang lewat. Konon merupakan pertanda bahwa Karaton Merapi sedang mengirimkan rombongan dalam rangka hajat untuk mengawinkan kerabatnya dengan salah satu penghuni Karaton Laut Kidul. Hal itu ditafsirkan sebagai pertanda mistis bahwa sebentar lagi akan terjadi banjir lahar yang akan melalui sungai itu, sehingga bagi mereka yang tahu akan segera membuat langkah-langkah pengamanan dan penyelamatan.
tujuan dari penyelenggaraan berbagai prosesi selamatan tersebut konon adalah untuk berdoa memohon keselamatan dan kelimpahan rejeki kepada Tuhan YME serta memberi sedekah kepada makhluk halus penghuni Merapi agar tidak mengganggu penduduk, damai dan terbebas dari marabahaya, sehingga tercipta satu harmoni antara manusia dan lingkungan alam. Apabila perilaku manusia negatif maka maka alampun akan negatif pula.
Konsep keseimbangan yang menjadi kearifan penduduk sekitar Gunung Merapi merupakan implementasi dari nilai-nilai yang mereka percaya bahwa para penghuni akan murka ketika menyimpang dari kaidah-kaidah alam yang benar dan seimbang. Letak harmoninya tidak saja terletak pada sesaji yang disediakan namun pada perilaku yang selalu diusahakan untuk tidak nyebal (menyimpang) dari kaedah-kaedah keseimbangan alam, yang selalu selaras serasi dan seimbang untuk menjaga keutuhan ekosistem.