Jumat, 01 April 2011

Mata Pelajaran Pengetahuan Sosial

Pengertian  pengetahuan  sosial  adalah  merupakan  perwujudan  dari  suatu pendekatan interdisiplin dari pelajaran ilmu-ilmu sosial dengan mengintegrasikan bahan/materi atau konsep-konsep ilmu sosial tersebut untuk memahami masalah- masalah  sosial  yang  diberikan  di  sekolah  sebagai  suatu  program  pengajaran (Depdiknas, 2005:5).
Mata  pelajaran  pengetahuan  sosial  diberikan  di  sekolah  memiliki  tujuan untuk  mempersiapkan anak didik menjadi warga Negara yang baik berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, dengan menitik beratkan pada pengembangan individu yang  dapat  memahami  masalah-masalah  yang  berada  dalam  lingkungan,  baik yang berasal dari lingkungan sosial yang membahas interaksi antar manusia, dan lingkungan alam yang membahas interaksi antar manusia dengan lingkungannya, baik  sebagai  individu  maupun  sebagai  anggota  masyarakat,  selain  itu  dapat berpikir kritis dan kreatif, dan dapat melanjutkan serta mengembangkan nilai-nilai budaya bangsa.
Karakteristik  mata  pelajaran  pengetahuan  sosial  adalah:  (1)  pengetahuan sosial merupakan perpaduan antara sosiologi, geografi, ekonomi dan sejarah, (2) materi  kajian   pengetahuan   sosial   berasal  dari   struktur  keilmuan   sosiologi, geografi, ekonomi, sejarah dan kewarganegaraan. Dari keempat struktur keilmuan itu  kemudian  dirumuskan  materi  kajian  untuk  pengetahuan  sosial,  (3)  materi pengetahuan   sosial   juga   menyangkut   masalah   sosial   dan   tema-tema   yang dikembangkan dengan pendekatan interdisipliner dan multidisipliner. Interdisipliner maksudnya melibatkan disiplin ilmu sosiologi, ekonomi, geografi dan  sejarah. Multidisipliner artinya materi kajian itu mencakup berbagai aspek kehidupan  masyarakat, (4) materi pengetahuan sosial menyangkut peristiwa dan perubahan  masyarakat  masa  lalu  dengan  prinsip  sebab  akibat  dan  kronologis, masalah-masalah  sosial, dan isu-isu global yang terjadi di masyarakat, adaptasi dan pengelolaan  lingkungan, serta upaya perjuangan untuk survive (perjuangan hidup),  termasuk  pemenuhan  kebutuhan  untuk  mencapai  kesejahteraan  dalam kehidupan berbangsa dan bernegara (Depdiknas, 2004:3-4).

Analisis Faktor

Analisis  faktor  digunakan  untuk  mereduksi  dan  meringkas  dari  banyak variabel ke dalam satu atau beberapa faktor, dengan menggunakan software SPSS. Analisis ini  merupakan uji hipotesis statistik yang digunakan untuk mengetahui interdependensi atau hubungan antar item yang menjadi indikator suatu variabel. Perhitungan analisis faktor dengan software SPSS ini meliputi:
1.  Correlation Matrix

Analisis  ini merupakan sajian hasil analisis korelasi antara item yang satu dengan item yang lain yang menjadi indikator, yang mungkin dapat atau tidak  dapat  dimasukan  dalam  persamaan  analisis  faktor.  Suatu  item  dapat diproses  dengan   analisis  faktor   apabila   memiliki   nilai   korelasi   <   0,8, sebaliknya jika nilai  korelasi suatu item > 0,8 maka item tersebut tidak bisa diproses dengan analisis faktor.
2.  Communality

Analisis ini merupakan jumlah varian yang disumbangkan tiap item yang menjadi  indikator dari  faktor-faktor  prestasi  belajar  dengan  item lain  ynag dipertimbangkan.   Koefesien   Communality  disebut   cukup  efektif   apabila bernilai > 50 %.
3.  Eigenvalue

Merupakan koefisien yang menunjukkan jumlah varian yang berasosiasi dengan  masing-masing faktor prestasi belajar. Faktor yang mempunyai nilai eigenvalue > 1, maka faktor tersebut akan dimasukkan ke dalam model. 


4.  Faktor Loading

Faktor  loading  merupakan  faktor  korelasi  sederhana  antara  variabel dengan faktor atau dapat dikatakan bahwa faktor loading merupakan besarnya muatan suatu variabel. Suatu variabel akan dapat dimasukan sebagai indikator suatu faktor apabila mempunyai nilai loading > 0.50
5.   Kaiser Mayer Olkin (KMO)

KMO Mengukur kelayakan sampling yaitu indeks yang digunakan untuk meneliti  ketepatan  analisis  faktor  dari  faktor-faktor  yang  mempengaruhi prestasi  belajar siswa  bidang pengetahuan sosial-ekonomi  pada siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Padamara Purbalingga tahun pelajaran 2005/2006. Apabila Koefesien KMO antara  0.5-1 berarti analisis faktor tepat, sedangkan apabila kurang analisis faktor tidak tepat (Supranto 2004:118).