Kamis, 12 November 2009

Konsep manajemant 2

Length and Scope of Planning
Jumlah waktu dan cakupan perencanaan tergantung pada level para manajer. Untuk Perencanaan bagi Top level management meliputi tiga atau lima tahun, yaitu perencanaan jangka panjang. Perencanaan mencakup keseluruhan misi bisnis atau ekspansinya. Pada manajemen tingkat-tingkat yang lebih rendah, perencanaan untuk aktivitas harian atau mingguan, bulanan, dst.
Planning
Influencens on Planning
Setiap perencanaan yang dimiliki para manajer dipengaruhi oleh perencanaan oleh manajer lainnya. Perencanaan manajer tingkat lebih rendah harus mengikuti arahan perencanaan top level manager. Di samping pengaruh secara vertikal, pengaruh secara horisontal juga datang dari manajer lain pada level yang sama dalam departemen yang sama. Perencanaan juga dipengaruhi regulasi (kebijakan) dan aturan pemerintah (PP, dst).
Planning
Continuity and Flexibility
Perencanaan adalah fungsi yang berkesinambungan yang harus ada selama organisasi tersebut eksis. Perencanaan tidak selalu harus dapat dicapai sebagaimana yang telah ditentukan, para manajer harus fleksibel sebab situasi dan kondisi yang terjadi tidak mesti tetap sebagaimana yang direncanakan.
Staffing
Staffing adalah fungsi manajemen yang berusaha untuk menarik calon karyawan potensial dan berusaha untuk memper-tahankan karyawan tersebut bagi organisasi.
Staffing juga terlibat dalam menentukan kebutuhan sumber daya manusia bagi suatu industri/ organisasi.
Staffing
Pengadaan, penempatan, dan pelatihan personel yang memenuhi syarat yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas (Stoner, J.A.F,1991:19).
Organizing
Pengorganisasian merupakan pengkoordi-nasian sumber daya manusia dan sumber daya bahan yang dimiliki.
Keefektifan suatau organisasi atau perusahaan tergantung pada kemampuan manajer untuk mengerahkan sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan. Untuk itu diperlukan rancangan dan pengem-bangan organisasi atau perusahaan agar dapat melaksanakan program dengan baik.
Organizing
Organizing adalah fungsi manajemen yang menitikberatkan pada:
Pembentukan dan pengalokasian sumber daya yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan organisasi,
Menetapkan hubungan kewenangan dari suatu organisasi, dan
Menciptakan struktur organisasi.
Aktifitas penting untuk mencapai tujuan dikelompokkan ke dalam divisi kerja, departemen, serta unit-unit lain berdasar kesesuaian pekerjaan. Masing-masing unit (dan tiap orang dalam unit tersebut) harus memiliki kewenangan yang jelas atau tugas yang terdefinisi serta ke mana dia akan mempertanggungjawabkan tugas tersebut.
Directing
Pengarahan dan upaya mempengaruhi bawahan untuk melaksanakan tugas tertentu dengan menciptakan suasana yang tepat, serta membantu bawahan bekerja sebaik mungkin.
Directing
Directing dibuat supaya seluruh anggota organisasi bergerak menuju arah yang sesuai dengan objective suatu industri/perusahaan.
Directing adalah fungsi manajemen yang memberikan leadership, membuat iklim kerja yang bagus, serta peluang untuk motivasi.
Controlling
Controlling adalah fungsi manajemen yang menetapkan standar, mengukur performa apakah sudah memenuhi standar yang ditetapkan, menganalisa hasil, serta melakukan koreksi jika diperlukan.
Fungsi pengawasan sangatlah penting dalam suatu organisasi. Pengawasan berguna untuk mencapai sukses serta mencegah kegagalan dengan jalan mengawasi performa dari individu, departemen, divisi, serta seluruh organisasi.
Controlling
Proses pengawasan terdiri dari empat langkah dasar yang dapat diterapkan untuk semua jenis kegiatan:
Menetapkan standar yang akan digunakan untuk mengukur kemajuan
Mengukur performa berdasar standar tersebut
Mencatat dan menganalisa penyimpangan yang terjadi berdasar standar
Mengambil tindakan yang diperlukan untuk mengkoreksi penyompangan yang tidak diinginkan
Controlling
Ada tiga unsur:
Menetapkan standar
Mengukur prestasi sekarang dan membandingkannya dengan standar yang telah ditetapkan
Mengambil tindakan untuk mengoreksi prestasi yang tidak memenuhi standar.(Stoner,J.A.F, 1991:19)
Controlling
Pengontrolan meliputi :
Monitoring
Evaluasi
Supervisi
Pembuatan Keputusan
Aktivitas pembuatan keputusan tiap level manajemen berbeda-beda, yang digolongkan pada :
Keputusan Tidak Pasti, mengandung ketidakpastian yang sangat tergan-tung kondisi atau reaksi eksternal.
Pembuatan Keputusan
Keputusan Probabilistik, adanya berbagai kemungkinan dengan mempertimbangkan kondisi eksternal dan internal.
Keputusan Pasti, keputusan yang bersifat operasional, terkait dengan jenis, jumlah, dan kualitas produksi yang akan dihasilkan, atau jenis layanan yang akan diberikan kepada konsumen dalam jangka waktu tertentu.
Tahapan pembuatan keputusan
Identifikasi keputusan yang akan diambil
Mengembangkan alternatif keputusan
Mengevaluasi alternatif dari berbagai aspek kriteria
Menentukan alternatif terbaik
Mengimplementasikan keputusan
Monitoring dan evaluasi terhadap implementasi keputusan yang diambil
Fungsi Manajemen pada semua level
Tanpa memandang posisi, atau tingkatan manajemen, seluruh manajer melakukan pekerjaan yang sama.
Melaksanakan lima fungsi manajemen dan bekerja melalui dan dengan yang lain untuk mencapai tujuan organisasi. Perbedaan terletak pada jumlah waktu dan penekanan masing-masing fungsi juga berbeda.
Top Manajemen
Fungsi perencanaan pada manajer puncak terdiri dari pengembangan tujuan serta objective umum dari suatu organisasi, serta kebijakan utama yang harus dilaksanakan oleh middle serta first line manajer.
Organizing pada tingkat atas adalah pengembangkan keseluruhan struktur dari suatu organisasi untuk mendukung rencana serta mendapatkan sumber daya.
Middle manajemen,
Pekerjaan utama middle manajer adalah mengembangkan strategi untuk melaksana-kan konsep dasar yang telah ditentukan oleh top manajemen.
Sebagai contoh jika manajer pada Dell Computer memutuskan pendapatan keuntungan 10%, middle manajer harus mendefinisikan tujuan yang mereka miliki untuk mencapai keuntungan tersebut.
First-line Manajemen
First line manajer
hanya berkonsentrasi pada tanggungjawab yang mereka miliki, yakni operasional.
Lima fungsi dasar pada level management
level
Peran Manajemen
(Management Roles)
Untuk mengerjakan fungsi-fungsi manajemen, setiap manajer harus mempunyai beberapa peran.
Role adalah kumpulan harapan untuk tingkah laku manajer. Henry Mintzberg telah menganalisa perilaku manajemen dan menemukan 10 role, yang dapat digolongkan menjadi tiga kategori.
Interpersonal Role
Interpersonal role berperan dalam hubungan antara
manajer dengan lainnya. Hal ini timbul dari posisi
formalseorang manajer dan kewenangan yang dimiliki.
Figurehead, seorang manajer adalah kepala dari unit kerja, apakah itu divisi, departemen, atau bagian. Karena posisi tersebut, manajer harus secara rutin melakukan beberapa tugas seremonial, seperti menerima tamu, menghadiri pernikahan bawahan.
Interpersonal Role
Leader, manajer harus membuat suatu environment. Manajer akan memainkan peran sebagai leader untuk meningkatkan kinerja karyawan, mengurangi konflik, memberikan umpan-balik, dan lain-lain.
Liaison, manajer berinteraksi dengan orang lain selain atasan dan bawahan, mereka bekerja dengan manajer dari departemen lain, supplier, pelanggan.
Informational Role
Sebagai hasil dari kontak di dalam atau di luar organisasi, manajer biasanya memiliki lebih banyak informasi disbanding anggota lain di bagian staff
Monitor, manajer secara kontinyu memonitor lingkungan untuk menentukan apa yang sedang terjadi.
Diseminator, manajer memberikan ke bawahan beberapa informasi yang secara normal tidak bisa didapatkan oleh mereka.
Spokesperson, manajer adalah orang yang berbicara mewakili unit kerja ke orang di luar lingkungan itu.
Decisional Role
Peran ini focus pada penetapan dari beberapa pilihan
Entrepreneur, jika seorang manajer dihadapkan pada beberapa ide atau metode baru untuk meningkatkan kerja unitnya, maka manajer harus melaksanakan peran sebagai entrepreneur.
Disturbance handler, ketika bagian dari ligkungan kerja keluar dari pengawasan, maka manajer harus mengangani krisis tersebut.
Resource allocator, manajer menentukan siapa di dalam unit kerjanya yang mendapatkan sumber daya dan bagaimana cara masing-masing untuk mendapatkan hal itu.
Negosiator, manajer dibutuhkan untuk melakukan negosiasi denga supplier dan lain sebgainya.
Kemampuan manajemen (manajement skills)
Kemampuan teknik (technical skills)
Meliputi pengetahuan dan kemampuan menggunakan proses, pekerjaan, teknik, serta alat pada spesialisasi bidang yang manajer tersebut berada.
Kemampuan manajemen (manajement skills)
Human Skills
Kemampuan untuk berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang lain. Seorang manajer harus berusaha untuk memahami, bekerja dengan, untuk membangun sebuah lingkungan kerja yang baik dari sebuah tim
Kemampuan manajemen (manajement skills)
Kemampuan Konseptual (Conceptual Skills)
Adalah kemampuan untuk melihat sebuah organisasi secara keseluruhan dan melihat bagian yang satu berhubungan dan bergantung dengan yang lain.
Kemampuan Yang Dibutuhkan sesuai Tingkatan Manajemen
Level Skill
Pelopor-pelopor Manajemen Ilmiah
Robert Owen (1771-1858), manajer pada beberapa pabrik kapas di New Lanark, Skotlandia. Ia berpendapat bahwa dengan memperbaiki kondisi pekerja, produksi dan keuntungan dengan sendirinya akan meningkat.
Charles Babbage (1792-1871), profesor matematika Inggris yang menghabiskan waktunya untuk mempelajari cara-cara membuat pekerjaan pabrik lebih effisien. Babbage merupakan penganjur awal prinsip pembagian kerja. Komputer digital dewasa ini diawali oleh penemuannya ketika berusia 30 tahun, yakni kalkulator mekanis.
Frederick W.Taylor (1856-1915), eksperimen dilakukan di 3 perusahaan di USA: Midvale Stell, Simonds Rolling Machine, dan Bethlehem Stell. Sistem upah diferensial, manajemen dan pekerja mempunyai kesamaan kepentingan dalam mening-katkan produktivitas.
Pelopor-pelopor Manajemen Ilmiah
Henry L.Gantt (1861-1919), menyempurnakan gagasan Owen, memperkenalkan sistem baru untuk penggambaran jadwal produksi yg disebut skema Gantt (Gantt chart).
Frank B.Gilbreth (1868-1924)& Lillian M.Gilbreth (1878-1972), desertasi Lillian berjudul The Psychology of Management. Kedua suami istri Gilbreth berpendapat bahwa penelitian gerakan akan meningkatkan semangat kerja karena keuntungan fisiknya yang nyata dan dapat menunjukkan perhatian manajemen pada para pekerjanya. Keduanya mengembangkan three-position plan, yaitu seorang pekerja harus mengerjakannya saat ini, bersiap-siap untuk jabatan yang lebih tinggi, dan melatih penggantinya, semua dalam waktu yang sama.

0 komentar:

Posting Komentar